📘 Materi TPA : Penalaran Verbal
1. Kosakata
Berikut adalah contoh kata-kata sulit dan tidak lazim dalam KBBI:
No | Kata | Arti | Contoh Kalimat |
---|---|---|---|
1 | Abdikan | Menyerahkan sepenuhnya | Dia mengabdikan hidupnya untuk rakyat kecil. |
2 | Alpa | Lalai; lupa | Ia alpa menghadiri rapat karena sakit. |
3 | Redam | Mengurangi bunyi atau cahaya | Suara itu berhasil diredam dengan peredam suara. |
4 | Gigih | Teguh; tidak menyerah | Anak itu belajar dengan gigih untuk ujian nasional. |
5 | Asas | Dasar; pokok pikiran | Negara kita berdiri di atas asas keadilan sosial. |
6 | Adhika | Kekuasaan; kekuatan besar | Sang raja dikenal karena adhika yang tak tertandingi. |
7 | Ananta | Tidak berujung; tak terbatas | Kasih ibu bersifat ananta, tak mengenal batas. |
8 | Arunika | Cahaya fajar | Arunika pagi menembus jendela kamarnya. |
9 | Bahana | Gema; suara menggelegar | Bahana suara meriam terdengar dari kejauhan. |
10 | Cempaka | Bunga harum | Aroma cempaka memenuhi taman kerajaan. |
11 | Darma | Kewajiban; kebaikan | Ia menunaikan darma sebagai seorang guru sejati. |
12 | Gemintang | Bintang-bintang | Langit malam dipenuhi oleh gemintang yang bersinar terang. |
13 | Jatmika | Sopan; beradab | Ia bersikap jatmika kepada semua orang tua. |
14 | Karsa | Niat; kehendak | Karsa untuk berubah harus datang dari dalam diri. |
15 | Langgam | Gaya; cara | Ia menulis puisi dengan langgam khas Jawa klasik. |
16 | Madya | Menengah; pertengahan | Ia duduk di jabatan madya sebelum naik ke tingkat atas. |
17 | Mantra | Lafal suci; doa sakti | Sang dukun mengucapkan mantra sebelum ritual. |
18 | Raga | Tubuh jasmani | Raga dan jiwa harus dijaga seimbang. |
19 | Sembilu | Bilahan bambu tajam | Sakit hati itu terasa seperti sembilu yang menusuk. |
20 | Wicara | Ucapan; pidato | Wicara presiden disambut dengan antusiasme tinggi. |
21 | Balada | Puisi naratif bersuara pilu | Ia menyanyikan balada perjuangan para pahlawan. |
22 | Ajeg | Tetap; mantap; tidak goyah | Sikapnya ajeg meski diterpa banyak cobaan. |
23 | Lazuardi | Langit biru | Warna gaunnya seindah lazuardi di musim panas. |
24 | Petang | Senja; waktu menjelang malam | Kami tiba di desa itu pada waktu petang. |
25 | Sarasvati | Ilmu pengetahuan (dalam kepercayaan Hindu) | Sang guru dianggap sebagai wujud Sarasvati di dunia. |
26 | Legawa | Ikhlas menerima keadaan | Ia legawa menerima hasil yang tak sesuai harapan. |
27 | Temali | Tali pengikat; keterikatan | Temali batin antara ibu dan anak sangat kuat. |
28 | Swadaya | Usaha sendiri | Mereka membangun jembatan secara swadaya. |
29 | Antaboga | Makhluk mitologi pelindung bumi (wayang) | Antaboga muncul sebagai penjaga dunia bawah. |
30 | Langlang | Melanglang; menjelajah | Ia langlang buana mencari jati diri. |
31 | Benak | Isi pikiran | Segala ide itu berkecamuk di dalam benaknya. |
32 | Remuk | Hancur berkeping-keping | Hatiku remuk mendengar kabar duka itu. |
33 | Kelana | Pengembara | Sang kelana melintasi gurun tanpa tujuan pasti. |
34 | Sergap | Menangkap dengan cepat | Polisi berhasil menyergap pelaku pada malam hari. |
35 | Geliat | Gerakan kecil saat bangun | Geliat kehidupan mulai tampak di desa itu. |
36 | Ceracau | Omongan tak jelas; meracau | Ia berbicara ceracau karena demam tinggi. |
37 | Ambang | Batas; tepi | Kita berada di ambang krisis ekonomi global. |
38 | Gayut | Terkait; berhubungan | Topik itu gayut dengan isu keberlanjutan lingkungan. |
39 | Lebur | Hancur; melebur | Semua perbedaan lebur dalam semangat persatuan. |
40 | Luruh | Gugur; jatuh | Daun-daun luruh menyambut musim kemarau. |
41 | Sayup | Hampir tidak terdengar | Sayup terdengar suara azan dari kejauhan. |
42 | Gelagat | Tingkah laku; tanda-tanda | Gelagatnya menunjukkan ada yang disembunyikan. |
43 | Serapah | Kata-kata kasar atau makian | Ia mengucapkan serapah karena kesal. |
44 | Syahdu | Indah dan mengharukan | Lantunan lagu itu terdengar syahdu di malam sunyi. |
45 | Rembuk | Musyawarah; diskusi | Warga mengadakan rembuk kampung soal kebersihan. |
46 | Sendu | Murung; sedih | Ia memandang jendela dengan mata sendu. |
47 | Rancu | Kacau; tidak jelas | Penjelasanmu masih rancu dan membingungkan. |
48 | Runtut | Teratur; sistematis | Tulisan ilmiah harus disusun dengan runtut. |
49 | Rawan | Mudah terganggu atau rusak | Wilayah itu rawan terhadap bencana banjir. |
50 | Cerlang | Cerah; terang | Langit cerlang menambah semangat pagi hari. |
51 | Pugar | Perbaiki bangunan lama | Candi itu sedang dipugar oleh tim arkeolog. |
52 | Rentang | Jarak waktu | Rentang antara dua peristiwa itu cukup lama. |
53 | Taksir | Perkiraan harga atau jumlah | Mobil itu ditaksir seharga 150 juta rupiah. |
54 | Kidung | Lagu pujian | Para santri menyanyikan kidung dengan khusyuk. |
55 | Takzim | Hormat; khidmat | Siswa memberi salam dengan takzim kepada guru. |
56 | Luruh | Gugur atau jatuh | Daun luruh menyambut datangnya musim kemarau. |
57 | Rupa | Bentuk atau wajah | Rupanya tampak anggun dan bersahaja. |
58 | Terpukau | Terpesona | Kami terpukau melihat pertunjukan tari itu. |
59 | Muskil | Sulit; sukar | Soal ini terlalu muskil untuk dijawab dalam waktu singkat. |
60 | Belantara | Hutan lebat dan tidak terjamah | Ia tersesat di tengah belantara Kalimantan. |
61 | Rentetan | Serangkaian kejadian | Rentetan gempa membuat warga panik dan mengungsi. |
62 | Larut | Tenggelam dalam perasaan | Dia larut dalam kenangan masa lalu. |
63 | Pantang | Tidak boleh dilakukan | Bagi mereka, berbohong adalah pantang besar. |
64 | Lesu | Lemah; tidak bersemangat | Cuaca panas membuat tubuh terasa lesu. |
65 | Ronta | Berontak; melepaskan diri | Ia terus meronta saat ditangkap oleh polisi. |
66 | Tandus | Tidak subur | Tanah tandus itu sulit ditanami apa pun. |
67 | Angkuh | Sombong; tinggi hati | Ia terlalu angkuh untuk meminta maaf lebih dulu. |
68 | Sarwa | Serba; segala | Dia hidup dalam sarwa kemewahan sejak kecil. |
69 | Untaian | Rangkaian | Untaian kata indah membentuk puisi yang menyentuh. |
70 | Pilinan | Pintalan; lilitan | Tali itu dibuat dari pilinan serat rotan. |
71 | Jengah | Merasa tidak enak hati | Ia merasa jengah saat menjadi pusat perhatian. |
72 | Wahana | Sarana; alat | Puisi menjadi wahana ekspresi perasaan terdalamnya. |
73 | Segan | Enggan; malu hati | Saya segan menolak ajakan dari orang tua. |
74 | Embuh | Tidak tahu (Jawa) | Ketika ditanya, dia hanya menjawab, "Embuh." |
75 | Langsam | Perlahan-lahan (musik) | Lagu itu dimainkan dengan tempo langsam. |
76 | Pilu | Sangat sedih | Wajahnya tampak pilu saat mendengar berita itu. |
77 | Gamang | Tidak mantap; ragu | Ia gamang memilih antara dua pilihan sulit. |
78 | Lapuk | Rusak dimakan usia | Bangunan tua itu sudah lapuk dan membahayakan. |
79 | Pancar | Memantul; memancar | Sinar matahari memancar dari balik awan. |
80 | Senyawa | Gabungan dua unsur | Air adalah senyawa dari hidrogen dan oksigen. |
81 | Lintas | Lewat; melintasi | Kereta itu melaju cepat melintas stasiun. |
82 | Ukir | Menggambar atau memahat | Seniman itu mengukir kisah cinta pada kayu jati. |
83 | Tajuk | Judul atau kepala berita | Tajuk utama hari ini membahas ekonomi digital. |
84 | Bayang | Gambaran samar | Bayang masa lalu selalu menghantuinya. |
85 | Luwes | Fleksibel; mudah menyesuaikan diri | Penari itu luwes mengikuti irama musik. |
86 | Rakus | Serakah; tidak puas | Anak kecil itu rakus saat makan permen. |
87 | Kidung | Lagu pujian atau rohani | Kidung dinyanyikan dalam suasana khusyuk. |
88 | Pekat | Sangat kental atau gelap | Asap pekat mengepul dari kebakaran itu. |
89 | Takzim | Penuh hormat; tunduk | Murid itu memberi salam takzim kepada gurunya. |
90 | Halim | Lemah lembut dan penyabar | Ia dikenal sebagai pribadi yang halim dan bijak. |
91 | Mirat | Cermin | Dia menatap wajahnya di dalam mirat tua itu. |
92 | Sayembara | Lomba berhadiah | Sayembara desain logo diikuti ratusan peserta. |
93 | Griya | Rumah (bahasa Jawa/Sastra) | Ia membangun griya sederhana di desa itu. |
94 | Taruna | Remaja; pemuda | Taruna akademi militer itu sedang menjalani latihan berat. |
95 | Rupa-rupa | Bermacam-macam | Di pasar tradisional, tersedia rupa-rupa bumbu dapur. |
96 | Cepat-cepat | Dengan tergesa-gesa | Dia cepat-cepat menyelesaikan tugasnya sebelum batas waktu. |
97 | Sergah | Memotong ucapan dengan keras | "Jangan bohong!" sergahnya dengan tegas. |
98 | Karsa | Keinginan; niat | Karsa untuk membantu sesama harus dipupuk sejak dini. |
99 | Pena | Alat tulis; simbol ekspresi | Dengan pena, ia menuliskan kisah hidupnya. |
100 | Legam | Hitam pekat | Arangnya membara hingga berwarna legam seluruhnya. |
2. Sinonim dan Antonim
- Sinonim: Kata yang memiliki makna sama atau mirip.
Contoh: "Cerdas" ↔ "Pintar" - Antonim: Kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh: "Kaya" ↔ "Miskin"
3. Padanan Kata
Padanan kata adalah hubungan kata dengan makna yang ekuivalen dalam konteks tertentu.
Contoh:
- Pena : Menulis
- Garpu : Makan
- Obat : Menyembuhkan
- Pisau : Memotong
- Guru : Mengajar
- Dokter : Mengobati
- Komputer : Menghitung
- Pembalap : Mobil
- Petani : Sawah
- Pilot : Pesawat
4. Pengelompokan Kata
Pengelompokan kata adalah menyusun kata berdasarkan kesamaan kategori, fungsi, atau tema.
Contoh:
- Jeruk, Apel, Mangga → Buah
- Kucing, Anjing, Sapi → Hewan
- Meja, Kursi, Lemari → Perabot
- Bola, Raket, Net → Peralatan olahraga
- Merah, Biru, Hijau → Warna
- Mobil, Motor, Sepeda → Kendaraan
- Buku, Pensil, Penggaris → Alat Tulis
- Sawah, Kebun, Ladang → Tempat Pertanian
- Ayah, Ibu, Anak → Keluarga
- Musim Semi, Musim Panas, Musim Dingin → Musim
5. Analogi Kata
Analogi kata membandingkan dua kata yang memiliki hubungan, lalu mencocokkannya dengan pasangan lain yang punya hubungan serupa.
Contoh:
- Pisau : Tajam = Api : Panas
- Dokter : Pasien = Guru : Murid
- Ibu : Anak = Ayah : Putri
- Matahari : Siang = Bulan : Malam
- Cat : Lukisan = Nada : Lagu
📝 Latihan Soal :
Materi TPA (Tes Potensi Akademik) yang bisa kamu pelajari:
📚 Pilih Materi TPA
1. Penalaran Verbal
2. Bilangan Bulat
3. Pecahan
4. Akar dan Pangkat
5. Untung dan Rugi
6. Waktu, Jarak dan Kecepatan
7. Perbandingan
8. Peluang, Permutasi dan Kombinasi
9. Himpunan
10. Deret
11. Aljabar
12. Persamaan dan Pertidaksamaan
13. Persamaan Linear
14. Bunga
15. Statistik
16. Bangun Datar
17. Bangun Ruang
18. Sudut dan Kesebangunan
19. Penarikan Kesimpulan
20. Analytical Reasoning / Penalaran
21. Bacaan dan Tata Bahasa