Logo

📘 Materi TWK : Kabinet RI


1. Era Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Era pasca kemerdekaan ditandai dengan beberapa kabinet awal yang bertugas membangun negara baru Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Kabinet Periode Jumlah Anggota/Menteri Prestasi/Pencapaian Kegagalan Keterangan
Kabinet Presidensial Agustus 1945 - November 1945 15
  • Menyatakan kemerdekaan RI
  • Membentuk dasar negara dan pemerintahan awal
  • Kondisi perang dan agresi Belanda
  • Keterbatasan sumber daya dan administrasi
Dipimpin Presiden Soekarno, kabinet pertama setelah proklamasi.
Kabinet Sjahrir I November 1945 - Maret 1946 20
  • Mendapatkan pengakuan internasional
  • Mencoba negosiasi dengan Belanda
  • Tegang dengan tentara dan politisi lain
  • Kegagalan negosiasi menyebabkan agresi
Kabinet parlementer pertama dipimpin Sutan Sjahrir.
Kabinet Sjahrir II Maret 1946 - Juni 1946 18
  • Mengatur administrasi negara yang sedang dibangun
  • Melanjutkan upaya diplomasi internasional
  • Situasi politik dalam negeri yang masih rapuh
  • Tekanan Belanda terus berlangsung
Fokus pada stabilisasi dan konsolidasi internal.
Kabinet Sjahrir III Juni 1946 - November 1946 18
  • Mengupayakan perdamaian dengan Belanda
  • Memperkuat posisi diplomasi internasional
  • Tantangan dalam koalisi politik internal
  • Tekanan agresi Belanda belum hilang
Upaya diplomasi lanjut, kabinet berakhir setelah tekanan internal.
Kabinet Amir Sjarifuddin I November 1946 - Januari 1947 25
  • Mengatur pertahanan dan keamanan
  • Memperkuat posisi pemerintah di dalam negeri
  • Konflik internal dan masalah militer
  • Kesulitan menghadapi agresi Belanda
Fokus pada pertahanan, namun gagal mengatasi agresi Belanda.
Kabinet Amir Sjarifuddin II Januari 1947 - Juli 1947 25
  • Melanjutkan upaya pertahanan
  • Menjalankan pemerintahan dengan fokus perang
  • Kegagalan negosiasi dengan Belanda
  • Tekanan militer meningkat
Menghadapi tekanan agresi Belanda yang makin kuat.
Kabinet Hatta I Juli 1947 - Januari 1948 22
  • Pengakuan kedaulatan secara de facto
  • Penanganan agresi militer Belanda pertama
  • Ketegangan politik dalam negeri
  • Terbatasnya kontrol militer
Kabinet koalisi dengan fokus menghadapi agresi Belanda.
Kabinet Hatta II Januari 1948 - Desember 1948 22
  • Persiapan untuk Konferensi Meja Bundar
  • Penataan administrasi negara
  • Agresi militer Belanda II (Desember 1948)
  • Kondisi politik yang tidak stabil
Kabinet berakhir setelah agresi militer Belanda kedua.
Kabinet Amir Sjarifuddin III Desember 1948 - Januari 1949 20
  • Memimpin pemerintahan darurat di Yogyakarta
  • Melanjutkan perjuangan diplomasi
  • Keterbatasan sumber daya dan kendali wilayah
  • Situasi perang yang belum usai
Kabinet darurat di tengah agresi Belanda.
Kabinet Hatta III Januari 1949 - Agustus 1949 20
  • Menghadapi konferensi meja bundar
  • Mengupayakan pengakuan kedaulatan penuh
  • Tantangan politik dalam negosiasi
Mempersiapkan pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
Kabinet RIS Agustus 1949 - Agustus 1950 20
  • Menjalankan pemerintahan Republik Indonesia Serikat
  • Transisi kedaulatan dari Belanda
  • Kritik terhadap sistem federalisme
  • Kesulitan integrasi daerah
Kabinet RIS di masa transisi kedaulatan.
Kabinet Natsir September 1950 - April 1951 20
  • Pengembalian sistem kesatuan negara RI
  • Penguatan pemerintahan pusat
  • Ketegangan politik dengan daerah
  • Perlawanan dari beberapa daerah
Kabinet pertama setelah sistem kesatuan RI diterapkan kembali.
2. Era Orde Lama (1945-1966)

Era Orde Lama adalah masa pemerintahan Presiden Soekarno dengan berbagai kabinet yang dinamis menghadapi berbagai konflik internal dan eksternal.

Kabinet Periode Jumlah Anggota/Menteri Prestasi/Pencapaian Kegagalan Keterangan
Kabinet Sukiman April 1951 - Februari 1952 26
  • Mengatasi masalah ekonomi pasca revolusi
  • Meningkatkan hubungan diplomatik
  • Krisis politik dan demonstrasi
  • Ketidakstabilan kabinet
Kabinet pertama setelah masa transisi ke sistem parlementer.
Kabinet Wilopo April 1952 - Juni 1953 27
  • Memperbaiki hubungan luar negeri
  • Mengupayakan stabilitas politik dan ekonomi
  • Krisis politik internal
  • Kesulitan dalam penanganan pemberontakan daerah
Kabinet parlementer kedua yang menghadapi ketegangan politik.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I Juni 1953 - Juli 1955 28
  • Menyelenggarakan pemilu pertama 1955
  • Mengupayakan pembangunan nasional
  • Konflik partai politik
  • Kebijakan yang kurang efektif
Kabinet yang mengadakan pemilu pertama di Indonesia.
Kabinet Burhanuddin Harahap Agustus 1955 - Maret 1956 24
  • Melanjutkan persiapan konstitusi
  • Menghadapi tantangan demokrasi parlementer
  • Krisis ekonomi
  • Kerapuhan kabinet
Kabinet pendek dengan banyak tantangan.
Kabinet Ali Sastroamidjojo II Maret 1956 - Maret 1957 26
  • Meningkatkan pembangunan ekonomi
  • Penguatan hubungan internasional
  • Ketegangan politik dan militer
  • Konflik daerah yang meningkat
Kabinet terakhir masa demokrasi parlementer sebelum transisi ke demokrasi terpimpin.
Kabinet Dwikora 1964 - 1966 34
  • Program Dwikora untuk operasi militer melawan Malaysia
  • Pembentukan demokrasi terpimpin
  • Ketidakstabilan politik dan ekonomi
  • Konflik internal dan pemberontakan
Kabinet terakhir Orde Lama, masa penuh gejolak politik.
3. Era Orde Baru (1966-1998)

Era Orde Baru adalah masa pemerintahan Presiden Soeharto yang mengutamakan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi yang cepat, namun dengan kecenderungan otoritarianisme.

Kabinet Periode Jumlah Anggota/Menteri Prestasi/Pencapaian Kegagalan Keterangan
Kabinet Ampera I 1966-1967 24
  • Memulai stabilisasi politik pasca pergantian rezim
  • Menangani krisis ekonomi
  • Masih terdapat ketidakstabilan politik
  • Pengaruh militer yang kuat
Kabinet awal Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.
Kabinet Ampera II 1967-1968 24
  • Mempercepat pembangunan ekonomi
  • Meningkatkan stabilitas nasional
  • Masih ada gesekan politik
  • Kebijakan yang belum efektif di semua sektor
Kabinet transisi sebelum kabinet kerja penuh.
Kabinet Pembangunan I 1968-1973 27
  • Memulai program pembangunan lima tahun
  • Meningkatkan infrastruktur dan pertanian
  • Keterbatasan demokrasi politik
  • Kesenjangan sosial belum teratasi
Kabinet pembangunan yang fokus pada stabilitas dan ekonomi.
Kabinet Pembangunan II 1973-1978 30
  • Mempercepat industrialisasi dan pembangunan
  • Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
  • Masih ada korupsi dan nepotisme
  • Pelanggaran HAM mulai terjadi
Era stabilitas dengan pembangunan yang pesat.
4. Era Reformasi (1998 - Sekarang)

Era Reformasi dimulai setelah jatuhnya Soeharto, dengan tujuan demokrasi lebih terbuka, supremasi hukum, dan pemberantasan korupsi.

Kabinet Periode Jumlah Anggota/Menteri Prestasi/Pencapaian Kegagalan Keterangan
Kabinet Reformasi Pembangunan 1998-1999 26
  • Mengakhiri era Orde Baru
  • Memulai reformasi politik dan hukum
  • Krisis ekonomi yang masih berlangsung
  • Keterbatasan waktu untuk perubahan besar
Kabinet transisi era Reformasi.
Kabinet Nasional Reformasi 1999-2001 34
  • Memperkuat demokrasi dan HAM
  • Membuka kebebasan pers dan politik
  • Krisis pemerintahan dan konflik internal
  • Ketidakstabilan politik
Era demokrasi multipartai.
Kabinet Gotong Royong 2001-2004 26
  • Memperkuat stabilitas politik
  • Peningkatan ekonomi dan infrastruktur
  • Masih ada konflik politik
  • Masalah korupsi belum selesai
Era kerja sama antar partai.