Logo

📘 Materi TWK : Peristiwa Luar Negeri Pasca Kemerdekaan


1. Perjanjian Linggarjati

Tanggal: 25 Maret 1947
Pihak: Indonesia – Belanda
Isi Utama:
• Pengakuan de facto atas RI (Jawa, Madura, Sumatera)
• Pembentukan RIS dan Uni Indonesia–Belanda
Makna Internasional: Hasil diplomasi pasca-tekanan Inggris dan peran PBB dalam meredam konflik. :contentReference[oaicite:0]{index=0}

2. Perjanjian Renville

Tanggal: 17 Januari 1948
Pihak: Indonesia – Belanda
Tempat: Kapal USS Renville, Jakarta
Isi Utama:
• Gencatan senjata antara RI dan Belanda
• Garis Van Mook sebagai perbatasan sementara
Makna Internasional: Difasilitasi oleh Komisi Tiga Negara (Australia, Belgia, AS). :contentReference[oaicite:1]{index=1}

3. Perjanjian Roem–Royen

Tanggal: 7 Mei 1949
Pihak: Delegasi RI (Moh. Roem) – Belanda (Van Royen)
Isi Utama:
• Indonesia menghentikan perlawanan gerilya
• Belanda menyerahkan Yogyakarta ke RI
• Dijadwalkannya Konferensi Meja Bundar (KMB)
Makna Internasional: Desakan AS dan negara Asia mendukung perjuangan diplomasi RI.

4. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Tanggal: 23 Agustus – 2 November 1949 (Den Haag)
Pihak: RI, BFO, Belanda
Isi Utama:
• Belanda mengakui kedaulatan RI, kecuali Papua Barat
• Pembentukan RIS; penarikan pasukan Belanda; tanggung jawab utang RI
Makna Internasional: Puncak diplomasi internasional, difasilitasi oleh PBB dan negara sahabat.

5. Perjanjian New York (1962)

Tanggal: 15 Agustus 1962
Pihak: Indonesia – Belanda, difasilitasi oleh PBB
Isi Utama:
• Belanda menyerahkan Papua Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA)
• Papua Barat diserahkan ke Indonesia pada 1 Mei 1963
• Penyelenggaraan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969
Makna Internasional: Contoh keberhasilan diplomasi tanpa perang terbuka. PBB berperan langsung.

6. Konferensi Asia–Afrika (KAA)

Tanggal: 18–24 April 1955
Tempat: Bandung, Indonesia
Peserta: 29 negara Asia dan Afrika
Tujuan:
• Menentang kolonialisme dan imperialisme
• Mendorong solidaritas negara-negara berkembang
Makna Internasional: Mengukuhkan peran Indonesia sebagai pelopor gerakan Non-Blok dan anti-kolonialisme.

7. Pembentukan ASEAN (1967)

Tanggal: 8 Agustus 1967
Tempat: Bangkok, Thailand
Anggota Pendiri: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura
Isi Utama:
• Kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan kawasan Asia Tenggara
• Menghindari konflik antarnegara ASEAN
Makna Internasional: Menjadikan Indonesia sebagai aktor kunci dalam stabilitas regional.

8. Perjanjian Lombok (2006)

Tanggal: 13 November 2006
Pihak: Indonesia – Australia
Isi Utama:
• Penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan
• Pencegahan separatisme dan ekstrimisme
• Kerja sama intelijen dan militer
Makna Internasional: Menegaskan kepercayaan bilateral dan menjaga stabilitas regional Asia–Pasifik.

9. Kemitraan Ekonomi Internasional (2000-an – Sekarang)

Inisiatif:
IE-CEPA (Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership)
IJEPA (Indonesia–Japan EPA)
RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership)
IK-CEPA (Indonesia–Korea CEPA)
Makna Internasional: Membuka peluang perdagangan, investasi, dan kerja sama teknologi secara luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.